Implantation bleeding atau perdarahan implantasi adalah bercak darah yang keluar dari vagina dan muncul sebagai tanda awal kehamilan. Perdarahan ini sering kali tidak disadari oleh wanita karena menyerupai bercak darah haid dalam siklus menstruasi.
Sebetulnya, kenapa perdarahan implantasi bisa terjadi dan apa perbedaannya dengan darah haid? Untuk mengetahuinya, mari simak ulasan lengkap mengenai perdarahan implantasi melalui pembahasan berikut ini.
Apa itu Perdarahan Implantasi?
Implantation bleeding atau perdarahan implantasi adalah bercak darah yang muncul saat sel telur yang sudah dibuahi (embrio) menempel ke dinding rahim (endometrium). Pada waktu tersebut, pembuluh darah di lapisan dinding rahim akan sedikit terganggu karena adanya implantasi tersebut sehingga memicu terjadinya perdarahan.
Perdarahan ini umumnya muncul sekitar 6–12 hari setelah masa ovulasi. Darah yang keluar juga cenderung sangat sedikit. Perlu diketahui bahwa tidak semua wanita akan mengalami perdarahan implantasi sebagai salah satu tanda hamil. Meski demikian, kondisi tersebut pada dasarnya tidak berbahaya dan tak perlu dikhawatirkan.
Perbedaan Perdarahan Implantasi dan Periode Haid
Sebagian wanita kerap merasa kesulitan untuk membedakan darah implantasi dengan darah haid karena menunjukkan gejala yang serupa. Padahal, jika dilihat lebih jauh, terdapat sejumlah perbedaan darah implantasi dan haid yang akan dijelaskan lewat ulasan di bawah ini.
1. Warna Darah
Perbedaan darah implantasi dan haid yang pertama dapat dilihat dari warna darahnya. Darah haid umumnya berwarna merah darah menyala, sedangkan darah implantasi cenderung berwarna merah muda atau kecoklatan.
2. Bentuk dan Durasi Keluarnya Darah
Darah implantasi hanya berbentuk bercak atau tetesan darah, bukan gumpalan darah yang keluar seperti pada periode menstruasi. Volume darah yang keluar karena proses implantasi juga sangat sedikit, tidak deras dan kental seperti darah haid.
Selain itu, perdarahan implantasi biasanya terjadi dalam jangka waktu pendek, sekitar 1–2 hari atau bahkan hanya beberapa jam. Sementara darah haid biasanya keluar tanpa henti selama 4–7 hari.
3. Tanda-Tanda Lainnya
Perbedaan darah implantasi dan haid berikutnya dapat dilihat dari tanda-tanda lainnya. Periode haid sering kali disertai dengan nyeri atau kram perut (dismenore), muncul jerawat, perut kembung, mood swing, dan lain sebagainya.
Sementara itu, jika bercak darah disebabkan oleh proses implantasi dalam kehamilan, ibu juga dapat mengalami berbagai tanda awal kehamilan lain, seperti morning sickness, kelelahan, serta sensitif terhadap bau. Terkadang, perdarahan implantasi juga dapat menimbulkan nyeri atau kram perut, namun cenderung lebih ringan dibandingkan dengan dismenore karena haid.
Cara Memastikan Darah Implantasi atau Haid
Selain memperhatikan tanda-tandanya, ibu juga dapat memastikan apakah perdarahan dari vagina terjadi karena implantasi atau haid dengan melakukan pemeriksaan kadar hCG, baik menggunakan test pack maupun tes darah. Jika ingin menggunakan test pack, ibu disarankan untuk menunggu hingga perdarahan berhenti sepenuhnya guna mendapatkan hasil yang akurat.
Pasalnya, jika proses implantasi belum selesai, tubuh belum melepaskan hormon hCG secara efektif sehingga rentan menunjukkan hasil negatif palsu saat menggunakan test pack. Sebagai informasi, hCG atau human chorionic gonadotropin adalah hormon yang diproduksi oleh sel-sel plasenta setelah terjadinya proses implantasi untuk menjaga kehamilan serta perkembangan janin.
DOKTER SPESIALIS KAMI
Saat ini, SSK menyediakan sebuah layanan dan fasilitas kehamilan, melahirkan, dan pascamelahirkan lengkap yang didukung oleh tim dokter multidisiplin, seperti dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter spesialis anak, serta bidan dan tenaga medis profesional lainnya.