Lagi dan lagi, saya kedatangan pasien dari luar negeri untuk promil dan berhasil.
Blighted Ovum atau kehamilan kosong adalah kondisi kehamilan yang tidak mengandung embrio (janin). Kantong kehamilan terlihat pada pemeriksaan USG namun janin tidak pernah terbentuk.
Kondisi ini tidak jarang menimbulkan trauma pada pasangan Suami-Istri yang mengalaminya dan membuat pasangan tidak ingin mencoba untuk punya momongan lagi.
Pasien saat datang pertama kali hendak promil dan mengkonsultasikan riwayat kehamilan sebelumnya yang berujung BO (blighted ovum). Saat USG saya temukan pasien kondisi sudah ovulasi sehingga saya hanya memberikan obat-obatan dan terapi yang menunjang terjadinya kehamilan.
Tidak terasa sebulan berlalu, pasien datang lagi kali ini untuk cek kehamilan. Setelah telat haid sebulan, pasien akhirnya memberanikan diri untuk testpack dan Puji Tuhan hasilnya positif.
Saat USG setelah telat sebulan, tentu saja janin sudah ada dan langsung saya pastikan pasien mendengar secara langsung detak jantung janinnya terlebih dahulu. Kebahagian yang tidak terbendung, suaminya pun minta untuk mendengarkan detak jantung janinnya berulang kali.
BO sebenarnya tidak jarang terjadi. Hampir setengah dari kasus keguguran disebabkan oleh BO. Penyebabnya sering kali adalah kelainan kromosom yang bisa disebabkan oleh kualitas sel telur atau sperma yang kurang baik.
Namun sangat penting untuk dipahami bila Bunda mengalami BO bahwa kondisi ini bukan kesalahan Bunda ataupun Ayah. Dan kondisi inipun hampir pasti tidak bisa dicegah.
Kabar baiknya, pada sebagian besar perempuan, kondisi BO ini hanya terjadi sekali seumur hidup.
Jadi bila Bunda adalah salah satu yang pernah mengalami BO, jangan takut untuk mencoba lagi. Sangat besar kemungkinan kehamilan berikutnya bukanlah BO. Namun bila Bunda mengalami keguguran berulang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan sebelum merencanakan kehamilan kembali.